WELCOME TO PANJI PRATAMA'S BLOG

Tuesday 20 April 2010

Strategi Dasar dari Perkebunan Karet

Karet, adalah komoditas yang sudah menyatu dengan masyarakat di Kalimantan tengah. Masyarakat sebagai pelaku usaha ini telah mengetahui pengelolaan karet serta dianggap telah terbukti mampu menunjang kehidupan mereka. Selain itu masyarakat menganggap mengelola karet tidak serumit memelihara sawit, dengan dipelihara seadanya, karet bisa menunjang kehidupan mereka. Walaupun kedaan produktifitas karet di Kalimantan Tengah per hektarnya masih relatif rendah, dan masih perlu ditingkatkan, baik dari jumlah produksi maupun kualitas hasil.

Kalau dilihat kaitan antara kekuatan dan peluang yang ada, karet memiliki potensi yang baik untuk menjadi salah satu alternatif investasi di Kalimantan Tengah. Kesesuaian dan ketersediaan lahan serta budaya lokal merupakan bagian yang sangat menunjang untuk investasi di komoditas karet ini. Peluang pasar yang besar dengan harga jual yang tinggi merupakan daya tarik tersendiri untuk investasi ini.

Sedangkan kelemahan yang ada dari sisi sarana dan prasarana pendukung khususnya infra struktur sedang dalam pembenahan, seperti telah dikemukakan diawal.

Untuk mengetahui strategi apa yang bisa dilakukan untuk pengembangan komoditas karet ini bisa dilihat dari matrik SWOT berikut:

Tabel Matriks SWOT Penentuan Pilihan Kebijakan Pengembangan Investasi Komoditas Karet di Kalimantan Tengah

Faktor Internal:

Strengths (S)
S1= Ketersediaan Lahan,
S2= Kesesuaian Lahan, dan
S3= Tradisi dan Budaya Lokal

Weaknesses (W)
W1= Sarana & prasarana pendukung,
W2= Keberadaan Industri hilir, dan
W3=. Fasilitas Keuangan

Faktor Eksternal:

Opportunities (O)
O1= Pasar
O2= Harga Jual
O3= Kebijakan pemerintah Pusat

Threats (T)
T1= Ketersediaan Saprotan,
T2= fasilitas keuangan nasional, dan
T3=Keberadaan Produk sejenis dari daerah lain

Strategi S-O
Kebijakan Produksi , pasar dan Promosi (S3,O1,O2,O3)
Optimalisasi penggunaan Potensi Lahan (S1,S2,S3, O1,O2,O3).

Strategi W-O
Kebijakan yang terintegrasi antar berbagai aspek terkait. (W1, W3, O1,O2,O3)

Strategi S-T
Penyediaan saprotan yang bersubsidi (S1, S2, S3, T1)
Peningkatan Kualitas dan manajerial pelaku usaha (S3,T2,T3)

Strategi W-T
Penyediaan Saprotan yang bersubsidi (W1, W3, T1,).

Dari matrik SWOT dapat dibuat beberapa strategi kebijakan :
• Kebijakan produksi, pasar dan promosi.
• Optimalisasi penggunaan potensi lahan.
• Kebijakan yang terintegrasi antar aspek terkait.
• Penyediaan saprotan yang bersubsidi.
• peningkatan kualitas dan manajerial pelaku usaha.

No comments:

Post a Comment