WELCOME TO PANJI PRATAMA'S BLOG

Sunday 20 December 2009

Tujuan Hidup Saya Secara Filosofis

Apakah tujuan dari hidup? Pertanyaan ini selalu ditanya orang. Tidaklah mudah untuk memberikan jawaban yang memuaskan untuk pertanyaan ini yang nampaknya sederhana tetapi kompleks.

Sampai saat ini saya belum menemukan apa tujuan hidup saya sebenarnya. Saya ingin memiliki tujuan hidup yang tidak memiliki batas temu.

Jika sekarang diibaratkan saya sedang berjalan di tengah hutan belantara yang gelap gulita, maka tujuan hidup saya bagai lentera yang sinarnya berkilau dari kejauhan. Dengan susah payah saya akan menuju lentera itu karena hanya itu yang saya lihat. Saya tidak peduli dengan apa yang menghadang di depan saya.

Ada kalanya kaki tertusuk duri atau tersandung batu, namun saya terus melangkah. Ada kalanya saya terperosok ke dalam jurang, namun saya akan naik lagi dan terus melangkah. Ada kalanya tiba-tiba tembok yang tinggi menjulang berdiri kokoh di hadapan, namun saya akan tetap memanjat dan melewatinya. Setelah melihat sinar lentera itu, saya terus menuju ke arahnya.

Dengan perjuangan yang panjang, akhirnya saya dapat mencapai lentera itu. Setelah lentera ada di tangan, saya pun melihat cahaya lentera lain yang kilau cahayanya lebih besar. Dengan diterangi lentera tadi, saya melanjutkan perjalanan menuju ke arahnya, begitu seterusnya sampai akhirnya menuju ke sumber dari segala sumber cahaya, mencapai pencerahan jiwa dan mengetahui hakikat hidup yang sesungguhnya untuk kemudian menggapainya.

Tanpa cahaya lentera, saya tak bisa melihat apa-apa; yang ada hanya kegelapan. Tanpa cahaya lentera, saya tak akan tahu harus melangkah ke mana. Tanpa cahaya lentera, saya akhirnya akan berjalan dalam kehampaan dan hanya menunggu waktu tubuh ini lapuk dimakan usia sebelum akhirnya mati menyatu dengan tanah.

Saya tidak ingin menjadi orang biasa yang menjejakkan tapak kakinya di muka bumi ini lalu menghilang, Saya ingin setelah saya mati nanti menjadi orang yang selalu dikenang apa pun itu latar belakang mengapa saya selalu diingat orang.

Alangkah senangnya saya apabila setelah saya mati nanti masih dibicarakan banyak orang sampai berabad-abad lamanya. Berguna bagi masyarakat? Memang itu hal yang baik, tetapi berguna untuk seluruh umat manusia itu lebih baik lagi.

Dengan adanya tujuan hidup yang jelas, saya bisa melangkah dengan pasti tak peduli seganas apapun jalan yang harus dilalui. Tujuan hidup yang mengkristal membuat saya tetap beroleh cahaya walau dunia kita seakan-akan sedang gelap gulita. Dan ketika mentari bersinar saya akan tersenyum bahagia karena menyadari saya masih berada di jalan yang saya tuju. Tidak seperti mereka yang hidup tanpa tujuan, setelah mendapati jalannya berujung semak belukar, mereka berbalik arah mencari jalan lain yang lebih mudah padahal jalan yang baru itu tak berujung.

Ada pertanyaan lagi, apakah saya ingin menjadi orang yang dikenang karena aksi yang buruk atau kah aksi yang baik? Sekarang saya belum bisa menjawab tetapi satu saat nanti bisa.

Yang pasti, Saya ingin membuat kedua orang tua saya tidak pernah menyesal melahirkan saya ke dunia . . . .

No comments:

Post a Comment